PENGARUH BUDAYA DALAM MENDORONG
PEMBENTUKAN KINERJA
Pada umumnya jika
suatu organisasi menerapkan budaya kuat maka itu akan mendorong terjadinya
peningkatkan keefektian pada organisasi, menurut Stephen Robbins “ budaya yang
kuat dicirikan oleh nilai inti dan organisasi yang dianut dengan kuat, diatur
dengn baik, dan dirasakan bersama-sama secara luas.
Budaya organisasi
merupakan hasil interaksi, diantaranya:
a. Bias dan asumsi para pendirinya, dan
b. Apa yang dipelajari oleh para anggota
pertama organisasi, yang dikerjakan oleh para pendiri.
Jika
ingin membuat perubahan budaya organisasi maka sebaiknya dilakukan atas dasar
konsep “representasi” dan “aspiratif”
serta ditindak lanjuti dengan sosialisasi.
Para
pegawai dapat lebih menerima perubahan budaya jika:
a. Rektor keberhasilan organisasi tesb
sebelumnya hanya sedang-sedang
b. Para pegawai umumnya tidak puas, dan
c. Citra pegawai pendiri dipertanyakan.
Dan fungsi budaya dalam
kehidupan bermasyarakat:
a. Penentu batas-batas menentukan yang benar
dan salah, yang wajar dan tidak wajar, serta yang sopan dan yang tidak sopan .
b. Instrumen untuk mempertahankan jati diri
c. Penumbuhan komitmen sosiental dalam
berbagai bidang kehidupan seperti dibidang politik, dan ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar