Senin, 31 Desember 2012

ILMU BUDAYA DASAR (11)


Budaya  pada Konteks Ruang Lingkup Bisnis

Konteks-konteks yang berada dalam setiap budaya tsb juga di pengaruhi beberapa dimensi dalam budaya. Pertama hal formal dan tidak formal. Dimensi ini berkenan dengan kecenderungan gaya komunikasi yang formal dan tidak formal. Kedua, ketegasan dalam keharmonisan interpersonal. . dimensi ketiga adalah hubungan status. Asumsi dalam tulisan ini memandang bahwa globalisasi bisnis yang bisnis yang terjadi di dunia bukan karena faktor dominasi.

Protokol bisnis
Protokol bisnis ini melibatkan bentuk perayaan, etika, dan kode perilaku yang benar. Beberapa variasi protokol bisnis perlu diperhatikanuntuk mencapai tujuan komunikasi bisnis multikultural.

Negoisiasi
Negoisasi ini melibatkan perwakilan dari organisasi yang berbeda bekerja untuk mencapai keputusan yang saling mengutungkan. Di waktu yang sama, dalam negoisiasi berusaha mengurangi perbedaan, dan kesalahpahaman dan konflik.

Kamis, 27 Desember 2012

ILMU BUDAYA DASAR (10)


Perilaku dalam organisasi

Pengendaliaan manajemen yang baik mempengaruhi perilaku sedemikian rupa sehingga memiliki tujuan. Artinya tindakan individu yang dilakukan untuk meraih tujuan pribadi juga akan membantu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

faktor-faktor eksternal
faktor-faktor eksternal adalah norma mengenai perilaku yang diharapkan di dalam masyarakat. Norma ini mencangkup sikap, yang secara kolektif sering juga disebut etos kerja.

Aktor-faktor internal
Faktor yang meliputi keyakinan bersama, dan nilai-nilai perilaku serta asumsi-asumsi yang secara implincit diterima dan secara eksplisit.

Jenis-jenis organisasi
1.      Struktur fungsional
2.      Struktur unit bisnis
3.      Struktur matris

Senin, 24 Desember 2012

ILMU BUDAYA DASAR (9)



Pengaruh kebudayaan kepada pembelian& konsumsi

A.      Budaya
Budaya adalah suatu kelompok masayarakat akan mempengaruhi sikap dan tindakan individu dalam masyarakat . keyakinan aturan dan norma akan menimbulkan sikap dan tindakan homogeny. Artinya, jika setiap individu mengacu pada nilai dan perilaku.
Menurut “wallendorf & reilly dalam women 1995” budaya adalah seperangkat pola perilaku yang secara social dialirkan secara simbolis melalui bahasa dan cara-cara lain pada anggota dari masyarakat tsb.

B.      Model tingkah laku konsumen
1.      Perangsang
2.      Penjual
3.      Produk
4.      Harga
5.      Tempat
C.      Factor yang memberikan pengaruh paling luas dalam tingkah laku konsumen:
1.      Budaya Kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku yang dipelajari oleh seseorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya
2.      Sub Budaya Sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi
3.       
 Kelas Sosial Divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.

Selasa, 11 Desember 2012

ARTIKEL TAURAN

TAURAN ANTAR SISWA

        Perkelahian, atau yang sering disebut tawuran, sering terjadi di antara pelajar. Bahkan bukan “hanya” antar pelajar SMU, tapi juga sudah melanda sampai ke kampus-kampus. Ada yang mengatakan bahwa berkelahi adalah hal yang wajar pada remaja.
DAMPAK PERKELAHIAN PELAJAR

Jelas bahwa perkelahian pelajar ini merugikan banyak pihak. Paling tidak ada empat kategori dampak negatif dari perkelahian pelajar. Pertama, pelajar (dan keluarganya) yang terlibat perkelahian sendiri jelas mengalami dampak negatif pertama bila mengalami cedera atau bahkan tewas. Kedua, rusaknya fasilitas umum seperti bus, halte dan fasilitas lainnya, serta fasilitas pribadi seperti kaca toko dan kendaraan. Ketiga, terganggunya proses belajar di sekolah. Terakhir, mungkin adalah yang paling dikhawatirkan para pendidik, adalah berkurangnya penghargaan siswa terhadap toleransi, perdamaian dan nilai-nilai hidup orang lain. Para pelajar itu belajar bahwa kekerasan adalah cara yang paling efektif untuk memecahkan masalah mereka, dan karenanya memilih untuk melakukan apa saja agar tujuannya tercapai. Akibat yang terakhir ini jelas memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kelangsungan hidup bermasyarakat di Indonesia.

PANDANGAN UMUM TERHADAP PENYEBAB PERKELAHIAN PELAJAR
Sering dituduhkan, pelajar yang berkelahi berasal dari sekolah kejuruan, berasal dari keluarga dengan ekonomi yang lemah.Padahal penyebab perkelahian pelajar tidaklah sesederhana itu. Terutama di kota besar, masalahnya sedemikian kompleks,.Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik. Pada delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang “mengharuskan” mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat. Sedangkan pada delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng.

ILMU BUDAYA DASAR (1)


PENGARUH BUDAYA DALAM MENDORONG PEMBENTUKAN KINERJA

Pada umumnya jika suatu organisasi menerapkan budaya kuat maka itu akan mendorong terjadinya peningkatkan keefektian pada organisasi, menurut Stephen Robbins “ budaya yang kuat dicirikan oleh nilai inti dan organisasi yang dianut dengan kuat, diatur dengn baik, dan dirasakan bersama-sama secara luas.
Budaya organisasi merupakan hasil interaksi, diantaranya:
a.    Bias dan asumsi para pendirinya, dan
b.    Apa yang dipelajari oleh para anggota pertama organisasi, yang dikerjakan oleh para pendiri.
Jika ingin membuat perubahan budaya organisasi maka sebaiknya dilakukan atas dasar konsep “representasi” dan “aspiratif”  serta ditindak lanjuti dengan sosialisasi.
Para pegawai dapat lebih menerima perubahan budaya jika:

a.    Rektor keberhasilan organisasi tesb sebelumnya hanya sedang-sedang
b.    Para pegawai umumnya tidak puas, dan
c.    Citra pegawai pendiri dipertanyakan.
 
Dan fungsi budaya dalam kehidupan bermasyarakat:

a.    Penentu batas-batas menentukan yang benar dan salah, yang wajar dan tidak wajar, serta yang sopan dan yang tidak sopan .
b.    Instrumen untuk mempertahankan jati diri
c.    Penumbuhan komitmen sosiental dalam berbagai bidang kehidupan seperti dibidang politik, dan ekonomi.